Kamis, 30 Juni 2011

rangkuman jurnal sejarah dan aliran psikologi

PSIKOLOGI, SEBUAH DISIPLIN DENGAN BERDASARKAN STRUKTUR SEJARAH DAN BERDASARKAN PROSES PADA MASA DEPAN
(RANGKUMAN)
oleh athoullah mondir

1.    ABSTRAK
Pengetahuan tentang hidup manusia sangat penting pada era modern ini untuk penelitian para psikologi dan psikiatri. Mulai dari asal-usul manusia hingga sifat-sifat yang ada pada manusia, karena tubuh, pikiran, dan perbuatan terdapat suatu jaringan yang kompleks. Penelitian tentang manusia juga diteliti secara empiris seperti sistem berpikir manusia.

2.    PROSES VERSUS STRUKTUR DALAM PSIKOLOGI
Psikologi berdiri sendiri dan sebagai disiplin formal sudah lebih dari 100 tahun lamanya, sebelum itu psikologi hanya dianggap bagian dari filsafat. Pada tahun 1879 Wundt mendirikan sebuah laboratorium di Leipzig, Jerman, dengan pendirian laboratorium psikologi baru dianggap ada, akan tetapi sebenarnya psikologi sudah ada sebelum itu.
Proses berpikir sebenarnya bisa ditelusuri kembali ke abad 5 SM, disini heraclitus of ephesus menyatakan bahwa “anda tak pernah melangkah dua kali pada sungai yang sama”, heraclitus juga mengatakan “logos being the unifying formula for the arragement of things...of which men are part”. Dia banyak menulis karya-karyanya, salah satunya dual nature of things, tapi sayang karya heraclitus diejek oleh plato dan terlupakan selama berabad-abad.
Behaviorisme archaic  dari yunani abad 3 SM-15 M ketika “alasan” muncul sebagai pesaing  “iman” sebagai sumber pengetahuan yang sah. Charles Darwin yang merupakan tokoh akal mengalahkan iman. Pada abad 17 dan 18 teori psikologi muncul di Perancis, Inggris, dan Jerman yang memisahkan antara agama dan filsafat spekulatif. Pada tahun 1913 behaviorisme yang diwakili John Watson menyatakan bahwa subjek tunggal yang sah untuk ilmu sejati dari psikologi adalah perilaku yang dapat diamati.
Psikologi humanis bersama fenomenologi dan eksistensialisme merupakan bagian dari gerakan besar pada tahun 1960an terhadap mekanisme dan reduksionisme dalam psikologi dan memberi kontribusi kepada sikap pada era postmodern dalam psikologi.
Sistem pemikiran dalam psikologi mendukung pandangan kemanusiaan sebagai suatu sistem aktif terbuka sebagai lawan dari otomatisasi reaktif. Sistem teoritis  seperti Miller dan von Bertlanffy ditampilkan model sistem yang menekankan struktur Koestler, Bateson, dan Smuth mengusulkan gagasan yang holistik dan berproses. Holisme menarik perhatian pentig jika dihormati, tetapi oleh banyak orang sebagai sistem yang kacau dan anti kemapanan reaksi tersebut menunjukkan bahwa karakteristik tersebut merupakan karakteristik budaya barat yang menyamakan identitas mereka dengan pikiran rasional. Perdebatan holistik  menyoroti perbedaan antara pemikiran mekanistik dan sistemik, perbedaan penting  dalam hal ini adalah antara berdasarkan struktur, perspektif, dan paradigma.
Suatu sistem proses mencakup mencangkup penerimaan pemahaman kontekstual psikologi manusia yang tidak hanya harus ekologi tetapi harus mencangkup proses internal. Proses internal memiliki kualitas, karakteristik, dan kreatifitas. Proses dan struktur yang tidak antitesis pada dasarnya saling berhubungan, yang satu dipandang sebagai relatif menonjol dan yang lain sebagai posisi persepsi dari pangamatan. Pendekatan sistem proses kongruen berpandangan dunia sebagai sistem terbuka dan saling berhubungan, banyak kesamaan dengan perspektif ekosistem. Pendekatan sistem ini berupaya menyertakan hubungan tidak hanya antara sistem dan lingkungan, tetapi  perspektif ekosistem ini fokus pada pertemuan antara organisme dan menyangkut lingkungan.
Heraclitus menyampaikan idenya tentang keterkaitan proses kesatuan esensial dan keutuhan hubungan, dia tidak diterima dengan baik oleh warganya. Disamping itu komentar yang terkenal “seseorang tidak akan melangkah dua kali pada sungai yang sama” termasuk interpretasi lanjut dari tulisan gagasannya bahwa “nor  can  one grasp any mortal substance in a stable condition, but it scatters and again gathers; it form and dissolves and approaches and departs”. Bateson mengatakan bahwa epistemologi sangat penting untuk setiap ilmu pengetahuan koheren yang hidup, karena itu penting bagi perkembangan psikologi koherensi dalam teori dan praktek.

3.    PREMIS DARI SISTEM BERPIKIR
Sebuah sistem pandangan dari manusia terutama proses pandangan manusia, mengangkat isu yang diabaikan oleh ilmu ortodoksmengenai aspek kreatifitas, kesadaran diri, unprediksi, interaksi multi variabel, organisasi dinamis, self maintenance, devectiveness, dll.proses sistem berpikir meliputi: sifat proses kehidupan, sistem perkiraan lebih dari definisi, organisasi dinamis, persatuan pertentangan, dan tempat pemerintahan.

4.    PROSES SISTEM ALAMIAH
Sistem pandangan hidup pada dasarnya berdasarkan proses perubahan tingkah laku yang kompleks dalam jaringan kehidupan. Berbeda dengan teoti psikoanalisis dan teori tingkah laku, teori kepribadian ini adalah transformasi pola proses yang cenderung bertahan dalam konteks tertentu.
Organisme manusia adalah suatu paket yang kompleks yang dikondisikan abstraksi. Setiap individu adalah suatu sistem ilusif dan pada intinya tidak dapat diprediksi. Psikologi konvensional telah menyelidiki karakteristik umum jiwa manusia dan menolak studi tentang keunikan individu sebagai tidak ilmiah.
Dalam istilah psikologi mainstream konsep dari proses memiliki penggunaan yang terbatas dimana proses seperti transfernsi, counter transferensi, belajar dan pengkondisian yang telah dipelajari, ini merupakan paradigma yang menekankan takdir kekakuan dan perilaku. Dari proses perspektif, gagasan konvensional struktur kepribadian hanya pendangan terbatas tentang bagaimana pola proses psikodinamika.
Perbedaan dalam psikopatologi, melihat struktur proses pendekatan digambarkan dalam model struktur kesehatan mental yang kogruen dengan model medis tradisiona versus proses perspektif yang menghargai psikopatologi sebagai proses munculnya pola dan pengalaman subyektif. Proses berpikir memperluas teori sistem tradisional dengan menekankan kelangsungan dan psikologi dinamis dari individu dan keterkaitan proses psikologi dalam jaringan kehidupan.

5.    PERKIRAAN SISTEM ALAMIAH
Psikologi konvensional memiliki orientasi ilmiah dalam psikologi yang terbatas pada peneliti, itu juga dinyatakan dalam perlawanan nyata terhadap terapi lainnya dari pada model deduktif sehingga keluarga terapi sistem pertama yang bekerja secara rahasia. Sistem terapi keluarga dengan etos interdisiplin dan definisi keluarga sangat dipengaruhi oleh teori sistem umum. Sistem terapi diperluas menjadi kerja mayarakat, pekerjaan sosial, dan psikiatri sosial. Dalam perkiraan sistem tidak akan menemukan satu interpretasi yang benar dari proses, atau hubungan suatu pandangan yang khas adalah penjelasan subjektif dari struktur dan proses.
Pada pengaturan terapi, perspektif tentang mengamati menunjukkan bahwa terapi yang memiliki tanggung jawab untuk partisipasi teoritis dan pribadi dalam proses terapi. Pengaruh paling besar dalam psikologi modern harus berasal dari seorang seperti freud, penelitiannya tentang anekdot, testimonial, dan klinis dari pada deskriptif eksperimental/ empiris.

6.    ORGANISASI DINAMIS
Proses hubungan dalam hidup secara dinamis dilakukan melalui mengelola, kekuatan daya tarik (teleos), dan kecenderungan otonomi dan integrasi keutuhan. Organisasi pada dasarnya bersifat mengatur, pola struktur yang muncul dan waktu mempertahankan organisasi kontektual relatif terhadap keutuhan lain melalui polo-pola yang terhubung. Proses dan kegiatan muncul sebagai hubungan organisasi dalam tingkat relatif juga dikenal sebagai hirarki scalar yang terintegrasi dalam jaringan multidimensi yang terorganisir dalam sistem dinamis terbuka, meskipun gagasan tentang tingkat relatif dalam konsep hirarki scalar perspektif konvensional linear adalah usang ketikka kita berbicara tentang interaksi dan organisasi yang dinamis. Untuk menjelaskan pola organisasi dalam proses struktur mental dijelaskan oleh Miller, von Bertalanffy serta model Freud “ego, id, dan superego”. Selain konteks organisasi biologis dan ekologi, organisasi psikologi meliputi individualisasi dan sosialisasi.

7.    KESATUAN YANG BERTENTANGAN
Otonomi dan integrasi dapat dilihat sebagai kesatuan yang bertentangan, dalam hubungan berkecenderungan untuk memelihara rasa percaya diri dan rasa memiliki sedangkan bertentangan sering dianggap berhubungan ekslusif dalam ilmu pengetahuan mainstream. Dalam struktur sistem, otonomi dan integrasi umumnya dipandang sebagai sistem struktur berulang.
Melalui sistem proses, proses psikologi dilihat terus-menerus sebagai sistem yang belum koheren dan merupakan bagian struktur yang berbeda. Kecenderungan integratif  mencerminkan ide dan ia dapat terlihat dalam proses-proses yang mencerminkan orang yang tertanam dalam biografi sosial mereka, masyarakat, dan lingkungan luas.
Internal dan eksternal organisasi tercermin dalam struktur dan pola proses bawah sadar dan sadar ketika mereka berkembang dari waktu ke waktu. Struktur terbentuk pada sebuah titik waktu sedangkan pola mengacu pada pembentukan tatanan dan bentuk yang cenderung betahan dari waktu ke waktu. Dalam teori Sabelli hubungan antara urutan struktur dan proses “teleos” adalah satu dimana struktur memiliki prioritas dan memiliki proses supremasi dalam sebuah kesatuan yang bertentangan.

8.    TELEOS DALAM SISTEM
Meskipun teleos memainkan peran penting dalam sistem proses organisasi dinamis, ada ketidaksepakatan dengan status konseptual teleos dalam psikologi mainstream. Isu kontroversial dari teleos bukan hal baru dan telah diperdebatkan sejak dahulu, namun di psikologi modern perdebatan tesebut hidup kembali sekitar  tahun 1874, akan tetapi itu hanya sebentar tokoh yang menghidupkannya kembali adalah Brentano, dia mengatakan psikologi dibedakan dari ilmu lain dan tindakan psikologi itu diarahkan, disengaja, unik, dan bertujuan. Hal ini berbeda dengan definisi Wundt yang mendefinisikan psikologi sebagai ilmu tetang fenomena psikis yang dinyatakan dengan proses dan tindakan. Beberapa tahun setelah Brentano, William McDougall berkampanye agar dimasukkannya proses dinamis dan konsep tujuan kedalam psikologi. Melihat sistem berdasarkan proses teleos dapat diidentifikasi melalui tujuan, acak, permunculan.
Teleos manusia diekspresikan dalam hirarki scalar dengan tujuan yang dominan dari diri yang mengatur persaingan pada sumberdaya manusia. Gagasan teleos manusia terkait  dengan makna peran dan nilai-nilai dalam psikologis, sosial, dan proses biologi.
Pilihan adalah ekspresi dari nilai-nilai kemanusiaan  dan dapat berarti  yang merupakan sebuah motivasi paling dasar yang ada pada manusia.



9.    PEMERINTAHAN DALAM SISTEM
Melihat dari sistem berdasarkan proses maka organisasi dipertahankan bukan melalui homeostatis dan keseimbangan akan tetapi melalui hubungan antara teleos dengan proses mengelola dan interaksi umpan balik dan jalan yang timbul dari hubungan organisasi.
Pemerintahan diekspresikan melalui proses didalam dan antara sistem, karena organisasi dinamis dari sistem ini dinyatakan dalam konteks jaringan kehidupan, dimana sistem kehidupan yang mempunyai stabilitas yang dominan.

10. MUNCULNYA DALAM SISTEM
Munculnya teleos dalam sistem ini melalui alam bawah sadar, sadar, dan tidak sadar. Kesadaran dapat didefinisikan perlakuan kita dimana kita terkadang sadar akan persepsi kita dan juga berpikir akan tetapi kita tidak sadar akan sebagian proses yang telah kita lakukan.
Berpikir kreatif serta kemampuan untuk merefleksikan diri sendiri memberikan setiap potensi bagi individu dalam proses mengembangkab sebuah hirarki nilai dan teleos, munculnya nilai-nilai terjadi dengan munculnya kompletisitas dalam hubungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar