MAZHAB
BEHAVIORAL DAN SOCIAL LEARNING
oleh: Athoullah Mondir
Ada beberapa tokoh dalam mazhab ini,
diantaranya ada Pavlov, Watson, Thorndike, Skinner serta Bandura. Pada mazhab
ini menekankan pada adanya faktor stimulus dan respon. Ivan Pavlov terkenal
dengan eksperimennya pada anjing tentang teori pengkondisian perilaku dengan
adanya stimulus yang dilakukan sehingga menimbulkan respon dari suatu
organisme. Pavlov mengeksperimenkan makanan dan bel terhadap anjing (stimulus),
dan melihat bagaimana perilaku (respon) yang timbulkan akibat dari stimulus.
Ada J. B. Watson, dia juga
menekankan pada faktor stimulus respon (asosiasi). Watson disini melihat suatu
perilaku dapat muncul melalui hal-hal yang tampak tanpa memperhatikan hal-hal
yang tidak tampak, contohnya seperti proses mental. Watson sendiri memfokuskan
teorinya pada stimuli yang diberikan oleh lingkungan sekitar.
Edward Thorndike terkenal dengan
teorinya tentang koneksionisme, sama seperti Pavlov dan Watson, yaitu adanya
stimulus dan respon. Dalam teorinya disebutkan bagaimana suatu perilaku muncul
melalui trial and error, jadi Thorndike mengatakan bahwa perilaku muncul
dengan cara mencoba-coba secara berulang. Dalam hal ini suatu individu
memunculkan suatu perilaku karena adanya rangsangan untuk memperoleh sesuatu
dengan cara mencoba secara berulang sehingga menemukan sebuah perilaku yang
tepat untuk mendapatkan sesuatu tersebut, dan ketika indiividu mendapatkan
perilaku yang dianggap tepat maka akan individu akan mematenkan perilakunya,
sehingga ketika individu memperoleh suatu permasalahan yang dirasa sama, maka
individu akan memunculkan perilaku yang telah dipatenkan (refleks perilaku).
Dalam eksperimennya Thorndike menggunakan kucing yang berada dalam kandang
sedangkan diluarnya terdapat makanan (stimulus), dan melihat bagaimana respon
perilaku yang dilakukan kucing setelah berhasil mendapatkan makanan tersebut.
Hal ini dilakukannya berulang kali dan ternyata kucing melakukan hal yang sama
ketika dihadapi pada permasalahan yang sama. Thorndike mengungkapkan 3 hukum
belajar bagaimana perilaku itu muncul, yaitu law of readiness, law of
exercise, dan law of effect.
B. F. Skinner juga membahas tentang
stimulus respon, meskipun demikian Skinner menekankan sebuah perilaku muncul
karena adanya reinforcement (penguat) yaitu berupa reward dan punishment.
Skinner dengan teorinya yaitu operant conditioning yang membahas
bagaimana individu mengubah perilaku yang telah ada karena adanya reward dan
punishment. Menurutnya suatu perilaku dapat berubah karena kondisi-kondisi
lingkungan. Skinner menekankan pada penguatan terhadap perilaku yang telah
dimunculkan, dalam eksperimennya terhadap tikus yang ada dalam kurungan dan
didalamnya terdapat dua tombol, yang satu untuk makanan (reward) dan yang satu
lagi sebagai punishment. Pada operant conditioning terdapat penguat positif dan
penguat negatif, biasanya penguatan positif akan diulang oleh individu karena
individu merasa terpuaskan dengan perilaku yang dilakukannya, sebaliknya
penguatan negatif relatif akan menurunkan suatu perilaku yang ada karena
ketidakpuasan individu terhadap perilakunya sehingga bisa saja perilaku yang
mendapat respon negatif tersebut hilang. Penguatan positif biasanya berupa
hadiah (reward) dan yang negatif berupa hukuman (punishment).
Skinner mengatakan ada generalisasi perilaku dan diskriminasi perilaku,
generalisasi perilaku merupakan suatu perilaku yang telah dimunculkan yang
umumnya individu merasa puas dengan apa yang telah dilakukannya terhadap suatu
hal sehingga perilakunya tetap dipertahankan, sedangkan diskriminasi perilaku
umumnya bersifat tidak memuaskan individu sehingga perilaku tersebut cenderung
untuk dihilangkan.
Albert Bandura dengan teori
modelingnya yang bersifat observational learning, dalam pembentukan perilaku
ini Bandura melibatkan juga proses kognisi, pemahaman, dan evaluasi individu.
Bandura menghilangkan variabel tentang stimulus respon, karena menurutnya dalam
pembentukan perilaku tersebut tidak selalu dibuat oleh stimuli-stimuli. Bandura
menjelaskan bahwa suatu perilaku individu muncul karena adanya proses dalam
diri melalui proses modeling dari orang lain. seperti yang dilakukan dalam
eksperimennya dengan membuat video tentang seorang anak yang melakukan perilaku
memukul dan mencaci maki boneka bobo dollsnya lalu dipertontonkan kepada
anak-anak, yang setelah anak-anak itu dipertontonkan videonya mereka memodeling
perilaku yang ada pada video tersebut dengan memukul serta mencaci bonekany
bobo dollsnya sendiri. Menurutnya proses seperti itu yang disebut modeling,
dalam pembentukan perilaku tersebut individu melibatkan proses kognisi yaitu
atensi, retensi, reproduksi dan motivasi. Proses atensi merupakan proses yang
dilakukan oleh individu dengan memperhatikan perilaku yang dituju, lalu dari
proses atensi tersebut individu mngambil kembali ingatan tentang perilaku tadi
yang dinamakan dengan proses retensi. Setelah proses retensi individu mulai
memunculkan perilaku yang dituju, namun dalam memunculkan perilaku yang dituju
tersebut menurut bandura ada faktor yang disebut dengan motivasi. Motivasi dalam berperilaku ini menurut
Bandura berasal dari dalam diri individu itu sendiri.
Pada setiap tokoh tersebut memang
terdapat keunikan-keunikan tersendiri dalam teorinya. Misalnya pada Pavlov yang
mengandalkan dalam pemberian stimulus terhadap hewan untuk mengkondisikan
respon dari hewan tersebut, teori Pavlov juga dikenal dengan teori
pengkondisian. Watson dengan teori asosiasinya yang masih melihat kemunculan
suatu perilaku melalui stimulus yang ada ataupun diberikan, jadi ada hubungan
antara stimulus yang ada dengan respon perilaku yang muncul. Thorndike yang
berpendapat bahwa pembentukan perilaku merupakan hasil dari percobaan untuk
berperilaku (trial error) yang dilakukan individu karena adanya hubungan
antara stimulus dan respon, Thorndike juga mengemukakan tentang hukum kesiapan,
latihan, dan efek. Skinner dalam teorinya ada faktor stimulus respon, namun dia
menambahkan tentang reinforcement terhadap perilaku yang muncul dan juga, dia
mengatakan tentang modifikasi perilaku.
Teori behaviorisme yang perbedaannya
sangat mencolok dibandingkan dengan tokoh lainnya adala Bandura, dalam teorinya
Bandura menghilangkan faktor stimulus respon dan menggantinya dengan proses
kognitif dalam otak. Dalam berperilaku menurut Bandura, individu tidak
dikarenakan adanya stimulus melainkan karena adanya faktor kognitif diotak yang
mengakibatkan individu itu berperilaku, dengan kata lain Bandura melihat
terbentuknya perilaku karena ada proses atensi, retensi, reproduksi, serta
motivasi yang ada dalam pikiran individu.
Pendapat
atau teori pada masing-masing tokoh diatas memang berbeda namun pada intinya
yang dicari oleh tokoh-tokoh diatas sama, yaitu bagaimana suatu perilaku itu
dapat muncul/ dilakukan. Tak ada kata salah benar pada teori yang dikemukakan
oleh tokoh-tokoh diatas, jika melihat pada pengalaman manusia, teori yang ada
tersebut terkadang memang bisa memunculkan perilaku dan persepsi. Contohnya
pada teori yang dikemukakan oleh Pavlov, biasanya jika kita mendengar suara
sirine, mungkin kebanyakan orang pasti akan mengira akan ada ambulan yang akan
lewat, namun ternyata bisa saja yang lewat tersebut polisi/ pemadam kebakaran
atau bahkan hanya suara mobil umum yang diberi sirine, seperti milik ambulan.
Pada teori yang dikemukakan Skinner contohnya seperti perilaku seorang siswa
didalam kelas, ketika seorang siswa menjawab ataupun mengajukan pertanyaan
kemudian siswa tersebut diberikan pujian oleh teman atau gurunya, maka
kemungkinan besar dia akan mengulangi perilakunya tersebut, hal ini disebut
dengan reinforcement positif, karena ada kecenderungan untuk mengulanginya dan
begitu juga sebaliknya jika pada saat menjawab atau bertanya lalu dia diberikan
teguran atau ejekan, individu cenderung akan menghilangkan perilaku tersebut
(reinforcement negatif). Sedangkan contoh teori milik Bandura yaitu ketika
seseorang melihat televisi, lalu individu tersebut memodeling apa yang telah
ditonton dalam televisi tersebut.
REFERENSI
Schultz, D. P and Schultz, S. E. 2009. Theories
of Personality – ninth edition. Belmont, CA (USA) : Wadsworth
Cloninger,
S. Theory of Personality: Understanding
Person 4th edition.
2004. New Jersey: Upper Saddle River
Brennan, James. 2006. Sejarah dan
Sistem Psikologi – edisi ke-6. Jakarta: PT RajaGrafindo
Sobur, Alex. 2011. Psikologi Umum - Dalam Lintasan Sejarah (Cet. IV).
Bandung: Pustaka Setia